Mengenal Ciri Burung Kacer Jawa atau Hitam Lebih bersahabat
Kacer jawa atau para kicau mania juga menyebutnya Kacer Hitam merupakan burung kicau berkualitas baik dari segi penampilan maupun dalam hal suara gacorannya yang merdu, bervariasi serta atraktif. Dengan kata lain ia juga sanggup melantunkan sebuah kicauan yang mewah dengan karakter skill berkicau ala Ngobra adalah bernyanyi sambil memekarkan ekor dan menggoyangkan tubuh ke kiri-kanan, hingga terciptalah pemandangan yang sungguh mengagumkan.
Kemampuan berkicau kolam ular kobra atau lebih umum dikenal gaya Ngobra tersebut telah menjadi ciri khasnya dari seekor burung Kacer Jawa. Burung Kacer dengan balutan warna dada hitam ini juga dianugerahi kemampuan jago dalam mengingat dan menirukan bunyi burung lain atau masteran yang diperdengarkannya. Sehingga ia mampu berkicau dengan aluna nada yang beragam nan spesial berkat kecerdasannya.
Keunggulan-keunggulan yang ada dalam diri burung Kacer Jawa ini jikalau disandingkan dengan kelebihan pada Kacer Poci, maka sebagian besar para kacermania menilai bahwa kacer jawa dada hitam atau yang dalam bahasa latinnya dinamakan Copsychus sechellarum ini dianggap mempunyai suara kicau yang kalah mengkristal dengan Kacer Poci atau Kacer dada putih atau sekoci.
Tapi khusus kacer jawa ini umumnya lebih unggul pada style atau gaya berkicau yang sangat atraktif dan bunyi nyanyiannya pun dinilai lebih beranika ragam, walaupun hal ini bahu-membahu juga dipengaruhi oleh faktor pemasteran yang dilakukan oleh pemilik. Sementara kacer poci diyakini keunggulan utamanya terletak pada volume bunyinya yang lebih powerfull dan mengkristal.
Persebaran dari burung kacer jawa banyak dijumpai di wilayah Jawa Timur, Bali dan juga di Kalimantan. Penyebarannya tidak hanya di Indonesia saja melainkan juga mencakup Malaysia dan Brunai Darussalam. Terlepas dari kawasan sebarannya, silahkan simak ciri-ciri burung kacer lokal jawa / hitam lebih detail dan simpel sekali dikenali hanya dengan memperhatikan balutan warna bulunya.
Perawatan Harian Burung Kacer Jawa
Dalam perawatan harian kacer jawa atau lokal ini terbilang relatif simpel. kulinernya berupa jangkrik, belalang, kroto, ulat dan tak ketinggalan voer juga musti selalu ada dan perlu dihidangkan setiap hari sebagai sajian makanan utamanya. Tambahkan pula makanan ef sepert jangkrik mampu dihidangkan 7 ekor pagi dan 7 ekor sore hari. Khusus kroto boleh diberikan 3 kali seminggu supaya sehat bugar dan rajin gacor. Pemandian dan penjemuran juga harus rutin.
Itulah ulasan tentang burung kacer jawa atau kacer lokal. Dalam pemeliharaan yang baik gunakanlah selalu sangkar ideal baik dari segi ukuran maupun modelnya. Ukuran kandang kacer yang ideal sekitar 40x40x60 cm. Usahkan jangan sampai menggunakan sangkar yang berukuran terlalu kecil, disamping tidak yummy dipandang juga tidak elok buat kesehatan si burung lantaran terlalu sempit Makara tidak bebas bergerak alhasil stres dan malas berkicau bahkan macet bunyi.
Kemampuan berkicau kolam ular kobra atau lebih umum dikenal gaya Ngobra tersebut telah menjadi ciri khasnya dari seekor burung Kacer Jawa. Burung Kacer dengan balutan warna dada hitam ini juga dianugerahi kemampuan jago dalam mengingat dan menirukan bunyi burung lain atau masteran yang diperdengarkannya. Sehingga ia mampu berkicau dengan aluna nada yang beragam nan spesial berkat kecerdasannya.
Keunggulan-keunggulan yang ada dalam diri burung Kacer Jawa ini jikalau disandingkan dengan kelebihan pada Kacer Poci, maka sebagian besar para kacermania menilai bahwa kacer jawa dada hitam atau yang dalam bahasa latinnya dinamakan Copsychus sechellarum ini dianggap mempunyai suara kicau yang kalah mengkristal dengan Kacer Poci atau Kacer dada putih atau sekoci.
Tapi khusus kacer jawa ini umumnya lebih unggul pada style atau gaya berkicau yang sangat atraktif dan bunyi nyanyiannya pun dinilai lebih beranika ragam, walaupun hal ini bahu-membahu juga dipengaruhi oleh faktor pemasteran yang dilakukan oleh pemilik. Sementara kacer poci diyakini keunggulan utamanya terletak pada volume bunyinya yang lebih powerfull dan mengkristal.
Persebaran dari burung kacer jawa banyak dijumpai di wilayah Jawa Timur, Bali dan juga di Kalimantan. Penyebarannya tidak hanya di Indonesia saja melainkan juga mencakup Malaysia dan Brunai Darussalam. Terlepas dari kawasan sebarannya, silahkan simak ciri-ciri burung kacer lokal jawa / hitam lebih detail dan simpel sekali dikenali hanya dengan memperhatikan balutan warna bulunya.
Ciri-Ciri Kacer Jawa / Seychelles Magpie Robin
- Postur tubuh gempal dan tampak gagah juga tegap.
- Warna bulu yang menghiasi tubuhnya mayoritas hitam.
- Sedangkan di pecahan sayap ada gesekan warna putih.
- Begitu juga pada bulu ekor juga terdapat variasi putih.
- Terlihat sangar lantaran warna bulu didominasi hitam.
Perawatan Harian Burung Kacer Jawa
Dalam perawatan harian kacer jawa atau lokal ini terbilang relatif simpel. kulinernya berupa jangkrik, belalang, kroto, ulat dan tak ketinggalan voer juga musti selalu ada dan perlu dihidangkan setiap hari sebagai sajian makanan utamanya. Tambahkan pula makanan ef sepert jangkrik mampu dihidangkan 7 ekor pagi dan 7 ekor sore hari. Khusus kroto boleh diberikan 3 kali seminggu supaya sehat bugar dan rajin gacor. Pemandian dan penjemuran juga harus rutin.
Itulah ulasan tentang burung kacer jawa atau kacer lokal. Dalam pemeliharaan yang baik gunakanlah selalu sangkar ideal baik dari segi ukuran maupun modelnya. Ukuran kandang kacer yang ideal sekitar 40x40x60 cm. Usahkan jangan sampai menggunakan sangkar yang berukuran terlalu kecil, disamping tidak yummy dipandang juga tidak elok buat kesehatan si burung lantaran terlalu sempit Makara tidak bebas bergerak alhasil stres dan malas berkicau bahkan macet bunyi.
0 Response to "Mengenal Ciri Burung Kacer Jawa atau Hitam Lebih bersahabat"
Post a Comment