3 Penyakit pada Kelinci yang Sering Muncul dan Cara Penanganannya
Penyakit
pada kelinci dan penanganannya - Selama
memelihara kelinci saya banyak berguru dari pengalaman. ketika pertama
memelihara kelinci eksklusif membeli 10 ekor, ternyata satu bulan lalu
beberapa kelinci mati lantaran penyakit. lalu 3 bulan kemudian kelinci aku
ada yang sakit kulit, kalau dalam bahasa Jawanya ialah buduk. Kalau salah penanganan terus, kelinci bisa banyak yang mati.
1. Buduk atau Scabiosis
Mungkin
bagi sahabat yang iseng memelihara kelinci, kelincinya buduken atau penyakit
kulit. Dalam bahasa ilmiahnya penyakit kulit pada kelinci adalah scabiosis. Penyakit ini biasa menyerang
kelinci pada bagian pendengaran, kaki, dan pangkal ekor.
Penyakit
scabiosis disebabkan oleh basil ektoparasit sarcoptes scabiei dan basil
Notoedres cati. Untuk pencegahan harus perhatikan kebersihan sangkar. sangkar harus
dibersihkan setiap hari ketika akan memberikan kuliner. Jadi pagi hari dan sore
hari kita mampu membersihkan sangkar kelinci baik kotoran yang tidak jatuh dan
sisa kuliner yang sudah terkena air kencing kelinci harus dibuang.
Selain
kebersihan sangkar, perlu diperhatikan juga ketika kita menyampaikan kuliner dari
rumput atau dedaunan. Hendaknya rumput atau daunnya yang tidak lembap atau
rumput yang sudah layu dan tidak berair.
Jika
sudah ada kelinci yang mengalami scabiosis, harus segera dikarantina dan
dijauhkan dari sangkar kelinci yang sehat.
Obat
yang ampuh untuk mengatasi penyakit kulit ini adalah WORMECTIN. Cukup suntikan
5 mL Wormectin pada kelinci, mampu pada pecahan paha. Cukup sekali saja dan lihat
perkembangannya selama tiga hari. Biasanya dalam satu minggu sudah sembuh. bila
tidak ada perubahan dalam 3 atau 4 hari mampu disuntik lagi. insyaAllah kelinci
bisa bebas dari scabiosis. Obat ini ada di toko hewan. Kalau beli biasanya
sudah sepaket dengan suntikannya.
2. Diare atau Enteritis
Penyakit
diare atau Enteritis ini sering dialami oleh kelinci. Penyebabnya ialah
bakteri E. Coli. Makara gejalanya adalah kelinci diare. Tandanya mampu dilihat pada
anus kelinci yang kotor dan kotoran kelinci encer dan berwarna kecoklatan.
Untuk
mencegah diare pada kelinci, sebaiknya berikan kuliner yang tidak mengandung
air yang banyak. misalnya kangkung, kangkung yang masih segar jangan eksklusif
diberikan, sebaiknya kangkung dijemur terlebih dahulu beberapa jam agar layu. dukungan
kol yang segar bisa berakibat demikian. lalu pemberian air juga jangan
sampai kurang yah. Harus selalu dilihat botol minuman pada kelinci.
Cara merawat dan memelihara kelinci bagi pemula biar kelinci tidak mudah sakit
Cara merawat dan memelihara kelinci bagi pemula biar kelinci tidak mudah sakit
Kelinci
yang sering mengalami diare ialah anakan kelinci. Anakan usia 30 hari hingga
60 hari sangat rawan terkena diare. Jadi harus benar-benar dikontrol perlindungan
makanannya.
Untuk
mengobati diare pada kelinci, aku biasanya menyampaikan separoh diapet yang
diencerkan dengan seperempat gelas. Setalah itu diminumkan pada kelinci dengan
menggunakan alat suntik yang dibuang jarumnya dan diminumkan paksa pada
kelinci. Seperempat gelas itu diminumkan tiga kali sehari.
Selama
diare, berikan kuliner yang kering bisa diberikan konsentrat. Kalau tidak ada
ya berikan dedaunan yang dijemur terlebih dahulu. Untuk tingkat kesembuhan 50%.
Pengalaman aku, kelinci yang mengalami diare sering mati kalau yang masih
anakan. Kalau yang sudah akil balig cukup akal ya kadang bisa disembuhkan.
Kelinci
yang mengalami diare sebaiknya dipisahkan atau dikarantina agak jauh dari
kandang kelinci lain. Diare itu bisa menular. misalnya makanan yang terkena
kotoran diare kemudian dimakan oleh kelinci lain yang sehat mampu terkena diare
juga.
3. Kembung atau Impaction
Ada yang
kelincinya mengalami kembung? Apakah mampu bertahan hidup? Kembung atau istilah
kerennya itu Impaction yaitu perut kelinci membesar akibat lambung kelinci
tersumbat. Penyabab kembung pada kelinci yaitu asupan air minum yang kurang,
rumput yang terlalu basah, dan makanan yang sulit dicerna oleh kelinci.
Kembung
pada kelinci tandanya hampir sama dengan diare. Makara kotoran pada kelinci tidak
berbutir tetapi encer dan lembek. Untuk pengobatannya seakan-akan pada diare. aku berikan
diapet yang diencerkan dan diminumkan secara paksa. Selain itu berikan kuliner
dari konsentrat. kalau tidak ada konsentrat bisa berikan rumput yang kering atau
sudah layu sehingga kandungan airnya sedikit. Untuk menghindari kelinci lain
dari tertular, sebaiknya kelinci yang kembung segera dikarantina.
Demikianlah
3 penyakit yang sering dialami oleh kelinci. Bagi pemula wajar kalau tidak mampu
menangani demikian. saya pribadi belajar dari pengalaman dan sharing kepada sahabat-teman yang sudah
lama beternak kelinci.
0 Response to "3 Penyakit pada Kelinci yang Sering Muncul dan Cara Penanganannya"
Post a Comment